JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018 rampung dalam 2 minggu ke depan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy N Sommeng mengatakan, status RUPTL masih dalam tahap penyelesaian. Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berkordinasi dengan Kementerian ESDM dalam penyusunannya.
Sayangnya, dia belum dapat memberikan detail dari perjanjian tersebut, lantaran laporannya belum sampa ke Menteri ESDM Ignasius Jonan. Oleh karena itu, pihaknya meminta waktu lebih dulu menyelesaikannya baru diungkap ke publik.
"Mungkin dalam tempo satu, dua minggu akan kita umumkan. Karena Pak Menteri belum baca, lagi keluar negeri itu tunggu dulu," tuturnya di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Baca Juga: PLN Tahan Pembangunan Pembangkit Listrik 5.000 Mw, Kenapa?
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta penambahan listrik bertenaga uap atau PLTU tidak ada lagi ke depan utamanya di Pulau Jawa.
Menurut dia, Pulau Jawa memiliki penduduk terbanyak di Indonesia sekira 160 juta jiwa. Uniknya dari segi lingkungan hidup, justru di Jawa paling banyak pembangkit bersumber dari batubara atau PLTU.
Untuk itu, sambung Jonan, ke depan RUPTL 2018 akan diperbaiki. ESDM akan melarang pembangunan PLTG atau PLTMG yang tidak di wellhead. Tujuannya supaya harga listrik menjadi lebih murah.
(Martin Bagya Kertiyasa)