Premium Seharusnya Dijual Rp8.925/Liter Akibat Kenaikan Harga Minyak

Feby Novalius, Jurnalis
Kamis 25 Januari 2018 11:45 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Institute for Develompment of Economics and Finance (Indef) menilai kenaikan harga minyak mentah dunia yang bertengger di level USD70 per barel mempengaruhi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan, harga BBM yang dijual PT Pertamina (Persero) sudah tidak ekonomis. Dalam website BPH Migas sudah bisa dihitung harga Premium, Solar, Pertamax dan lainnya seharusnya sudah mengalami kenaikan.

 Baca juga: Harga BBM Bakal Naik akibat Harga Minyak Menguat?

"Dalam web BPH kita bisa hitung harga BBM dengan formula nilai tukar Rupiah dan asumsi harga minyak dunia. Kemarin kita masukan kurs Rp13.200 dan brent USD70 per barel. Harusnya kekeonomian Premium Rp8.925, minyak tanah Rp7.592, Solar Rp9.058. Secara keekonomian sudah di atas (harga sekarang)," tuturnya di Kantor Indef, Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Dalam daftar harga jualan Pertamina, per 16-31 Januari 2018, Pertamax Rp8.600 per liter, Premium Rp6.550, Pertalite Rp7.600, Pertamax Turbo (RON 98) Rp9.600, dan Pertamina Dex Rp92.500 per liter.

 Baca juga: Harga Minyak Naik Ditopang Pengurangan Produksi yang Akan Diperpanjang

"Nah seharusnya kan Premium Rp8.900 tapi masih dijual Rp6.550. Jadi ada gap. Nah itu yang akan membuat subsidi energi membengkak," tuturnya.

Menurut Eko, kenaikan harga minyak yang melambung memang dari sisi APBN menguntungkan karena penerimaan negara bisa meningkat dari ekspor yang meningkat. Akan tetapi, masyarakat jusru bisa buntung karena banyak produk yang meningkat.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya