JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 5,07%. Angka ini di bawah prediksi pemerintah sebesar 5,2% di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menyatakan, hingga saat ini sektor pendorong pertumbuhan ekonomi masih di dominasi oleh peranan konsumsi rumah tangga sebesar 56,13%.
Dari data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV sebesar 4,97%, lebih besar dibandingkan dengan kuartal III 2017 sebesar 4,93%. Namun dibandingkan dengan kuartal IV 2016 sebesar 4,99%, lebih melambat.
"Jadi ketergantungan kita terhadap konsumsi rumah tangga masih sangat besar," ungkap Kecuk di kantornya, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Sementara itu, pertumbuhan PDB kelompok pengeluaran pada kuartal IV ini secara yoy paling tinggi dari impor yang tumbuh 11,81%, kemudian ekspor 8,5%, PMBT 7,27%, konsumsi LNPRT sebesar 5,24% dan dan konsumsi pemerintah sebesar 3,81%.