JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana untuk melakukan revitalisasi pada gedung-gedung pusaka yang ada di Indonesia. Setidaknya ada tiga gedung pusaka yang akan direvitalisasi pada tahun ini, yakni Istana Bogor, Istana Merdeka dan Keraton Solo Kasunanan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan untuk merevitalisasi ketiga gedung tersebut, pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp50 miliar. Adapun rincian biaya dari 3 gedung pusaka itu yakni Istana Bogor dengan anggaran Rp10 miliar, Keraton Kasunanan Solo sebesar Rp30 miliar, dan Istana Merdeka sebesar Rp10 miliar.
"Kami menganggarkan Rp50 miliar pada tahun ini untuk pelestarian kawasan pusaka melalui program revitalisasi gedung pusaka," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Lebih lanjut Sri manambahkan pemilahan revitalisasi gedung pusaka berdasarkan nilai sejarah dan heritage yang ada pada gedung tersebut. Sehingga ketiganya baik Istana Merdeka maupun Keratona Kasunanan Solo masuk kedalamnya.
“Kalau gedung pusaka yang direvitalisasi kita pilih bangunan-bangunan yang heritage,” ucapnya.
Sri Hartoyo menambahkan, revitalisasi gedung pusaka dilakukan untuk menunjukkan ke generasi mendatang bahwa Indonesia kaya akan budaya. Sebab dengan adanya revitalisasi, diharapkan nilai sejarah dalam gedung pusaka akan terus terjaga.
“Jadi dengan dilestarikan bisa menunjukkan tempat itu memiliki sejarah, sehingga sejarah kota itu bisa menjadi pembelajaran generasi yang akan datang,” jelasnya.
Sri juga menyatakan, sebenarnya banyak gedung yang akan direvitalisasi. Setidaknya ada 8 bangunan yang akan direvitalisasi, namun dirinya belum bisa menyebutkan secara pasti waktu dan anggaran yang akan digunakan untuk revitalisasi ke delapan gedung pusaka tersebut. "Secara keseluruhan ada 8 gedung pusaka yang perlu direvitalisasi, tapi pelaksanaannya bertahap,” ucapnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)