LONDON - Saham-saham Inggris berakhir melemah pada perdagangan Jumat (9/2/2018) waktu setempat, dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London turun 78,26 poin atau 1,09% menjadi 7.092,43 poin.
Perusahaan asuransi asal Inggris, Direct Line Insurance Group, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau "blue chips" dengan lonjakan 2,71%.
Diikuti oleh saham Admiral Group dan Paddy Power Betfair, yang masing-masing naik 1,81% dan 1,56%.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Mixed Usai Mencetak Rekor Tertinggi
Sementara itu, perusahaan bahan kimia khusus Inggris, Johnson Matthey, membukukan kerugian paling besar (top loser) dari saham-saham unggulan, dengan anjlok 4,34%.
Disusul perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional, Pearson, yang jatuh 3,26%. Serta Royal Bank of Scotland Group yang turun 3,21%.
Kompak dengan Inggris, saham-saham Jerman juga ditutup lebih rendah pada perdagangan waktu setempat. Dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt berkurang 152,81 poin atau 1,25% menjadi 12.107,48 poin.
Baca Juga: 15 Emiten Terancam Delisting dari Bursa
Commerzbank menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan sahamnya anjlok 4,46%.
Diikuti oleh saham perusahaan media massa Eropa ProSiebenSat.1 serta perusahaan manufaktur dan elektronika Siemens, yang masing-masing kehilangan 3,36% dan 3,15%.
Di sisi lain, dari 30 saham unggulan tercatat hanya dua saham yang berhasil membukukan kenaikan.
Baca Juga: Delisting 4 Emiten, Bos BEI: Kita Sudah Berikan Peringatan 40 Kali
Operator perdagangan saham dan sekuritas grup Deutsche Boerse, mencatat keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan sahamnya menguat 0,10%. Disusul oleh saham perusahaan kimia multinasional Linde yang menguat 0,06%.
Perusahaan kimia dan farmasi multinasional Jerman Bayer merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan omset mencapai 580,47 juta euro (USD712,41). (yau)
(Rani Hardjanti)