MEDAN - Produksi karet alam Sumatra Utara diproyeksikan turun 60% hingga semester II-2018 . Penurunan produksi itu terjadi seiring dengan mulai masuknya masa gugur daun tanaman karet petani.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara, Edy Irwansyah mengatakan, proses gugur daun ini sudah terjadi sejak akhir Januari lalu. Saat ini, sekitar 80%-90% tanaman karet di Sumut mulai mengalami gugur daun.
"Selama musim gugur daun, produksi karet alam petani yang dipasok ke pabrik-pabrik akan turun sekira 60%," kata Edy, Senin (12/2/2018).
Baca juga: Pembatasan Ekspor Dongkrak Harga Karet 5%
Proses gugur daun ini, lanjut Edy akan berlangsung secara bertahap selama tiga bulan. Produksi kemudian akan kembali normal dalam enam bulan ke depan.
"Jadi tiga bulan gugur daun, dan tiga bulan kemudian untuk masa pemulihan (recovery). Selama proses gugur daun dan recovery, produksi turun 60%," jelasnya.
Edy tidak bisa memperkirakan berapa total produksi karet di Sumatra Utara. Karena pabrik-pabrik karet di Sumut juga memproduksi karet alam hasil produksi daerah lain di sekitar Sumut.