Konstruksi Tol Becakayu Roboh, Begini Reaksi Menteri BUMN

JAKARTA - Bekisting pier head proyek pembangunan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) roboh pada dini hari pukul 03.00 WIB.

Adapun proyek ini merupakan salah Proyek strategis Nasional (PSN) yang di kerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Nilai kontrak untuk proyek ini mencapai Rp7,23 triliun dengan panjang ruas 11 kilometer (km).

Baca juga: Polisi Usut Unsur Kelalaian Dalam Robohnya Tiang Girder Tol Becakayu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, akan melakukan pembicaraan dengan pihak Waskita. Pasalnya hingga saat ini dia belum mendapatkan laporan lengkap kejadian tersebut.

"Iya nanti, ini nanti lagi dirapatkan bersama, saya belum dapat laporannya," ungkapnya di Kemenko Perekonomian, Selasa (20/2/2018).

 Baca juga: Daftar Proyek Tol Waskita Karya yang Ambruk

Seperti diketahui, musibah di proyek Becakayu menambah catatan buruk kinerja dari BUMN konstruksi. Pasalnya ini adalah proyek keenam Waskita yang bermasalah setelah sebelumnya sudah ada 5 proyek yang dikerjakan mengalami kecelakaan kerja.

Adapun kelima proyek tersebut adalah, proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang, Jembatan penyeberangan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, girder proyek Pembangunan Jalan Tol Paspro (Pasuruan Probolinggo), crane proyek jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dan kontruksi girder proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang.

"Saya harus bicarakan bersama apa saja case-nya. Semuakan ada teknisnya," jelasnya.

 Baca juga: Bekisting Pier Head Tol Becakayu Roboh, Waskita Karya Minta Maaf

Sementara itu, Rini mengatakan, dengan kejadian sebelumnya, dia sudah memberikan arahan kepada Waskita. Namun saat ini akan dibicarakan lebih lanjut.

"Sudah, tapi kalau teknisnya harus bersama-sama dengan Kementerian PUPR, sama Perhubungan," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)