Harga Emas Makin Turun Tertekan Dolar

CHICAGO - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS tetap kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, turun USD12,70 atau 0,96%, menjadi ditutup pada USD1.305,20 per ounce.

Baca Juga: Harga Emas 1 Gram Dibanderol Rp647.000

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 13,1 sen atau 0,80%, menjadi menetap di USD16,276 per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun USD30,30 atau 3,07%, menjadi ditutup pada USD957,80 per ounce.

Ketua baru Federal Reserve AS Jerome Powell telah berjanji untuk secara bertahap menaikkan suku bunga pada 2018. Pernyataannya tentang kenaikan suku bunga dan inflasi awal pekan ini dianggap sebagai kelanjutan dari pendekatan "cautious hawkishness" pendahulunya, sehingga memperkuat dolar AS dan menekan harga emas lebih rendah untuk tiga sesi berturut-turut.

Baca Juga: Harga Emas Stagnan Usai Turun 1%

Powell, yang telah bersaksi di hadapan Kongres AS, membuat beberapa komentar peringatan tentang inflasi, yang menyebabkan dolar AS mengupas beberapa keuntungannya.

Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik tipis 0,03% menjadi 90,68 pada pukul 18.33 GMT.

Baca Juga: Harga Emas Merosot Tertekan Penguatan Dolar AS

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS, menjadi kurang menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lemah.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)