April, Taksi Online "Nakal" Akan Ditindak

Pemberian SIM A umum ini untuk jalan tengah kepentingan kedua belah pihak termasuk masyarakat bisa diakomidir,” jelasnya. Sementara itu, pada waktu bersamaan puluhan pengemudi taksi online yang menentang pemberlakuan Permenhub 108 berkerumun di Jalan Karel Sasuit Tubun, Ngampilan atau di depan Satpas Asrama Patuk. Mereka berkumpul sejak pagi. Mereka menolak pemberlakuan aturan tersebut lantaran mereka merasa bukan taksi online, namun sebagai penggiat di bidang online. “Kami ini adalah penggiat online. Sama dengan orang yang jualan di situs-situs online. Kalau taksi online adalah taksi yang menggunakan fasilitas aplikasi. Jadi kami beda,” tegas Sabar, salah satu pengemudi taksi online. 

Baca Juga: Kuota Taksi Online Dibatasi dan Moratorium Sopir Baru

Kedatangan mereka ke Satpas Aspol Patuk tersebut bukan untuk berunjuk rasa. Mereka hanya datang untuk menyak sikan pemberian SIM subsidi tersebut. Mereka berdalih Menhub telah meningkari kesepakatan yang telah dibuat di Jakarta beberapa waktu lalu. Meski mengaku tidak berunjuk rasa, mereka bergerombol di tengah jalan. Petugas Polresta Yogyakarta sempat meminta puluhan pengemudi taksi online ini mundur sekitar 50 meter dari depan pintu masuk Satpas. Begitu rombongan Kapolri dan Menhub meninggalkan lokasi sekitar pukul 13.15 WIB massa aksi juga membubarkan diri. 

Sayangnya dua mobil yang di parkir persisi di pinggir jalan di mana aksi massa dilakukan, mengalami kerusakan. Tidak di ke tahui siapa yang me la ku - kan perusakan tersebut. Salah satu mobil yang dirusak adalah mobil warna putih AB 1558 KN. Di kedua sisi bodi mobil dicorat-coret menggunakan benda tajam yang membuat catnya terkelupas. Hingga kemarin pelaku perusakan mobil ini masih diselidiki. 

(Ainun Najib)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)