JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton (WTON) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017. Dalam, RUPST tersebut, PT Wijaya Karya Beton memutuskan untuk membagikan deviden sebesar Rp12,13 per lembar saham.
Sehingga perseroan akan mengalokasikan dana sebesar Rp101,1 miliar atau sekitar 30% dari laba bersih yang dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang saham. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 23,8% dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp9,80 per lembar saham.
"Alhamdulillah RUPS ini berjalan dengan lancar kita harapkan Wika Beton tetap sesuai dengan rencana. Untuk deviden dalam satu bulan ini sudah bisa," ujar Direktur Utama PT Wika Beton Hadian Pramudita dalam Konfrensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (19/3/2018).
Baca Juga: Laba Bersih Wika Beton Naik 57% Tembus Rp1 Triliun
Sepanjang tahun 2017, WTON mencatatkan penjualan sebesar Rp5,36 triliun meningkat 54,01% dari pencapaian tahun 2016. Laba bersih terealisir sebesar Rp340 miliar, meningkat 20,92% dari pencapaian tahun 2016.
Hadian menambahkan, di tengah stagnannya kontribusi sektor konstruksi di pasar modal WIKA Beton dapat terus tumbuh dan mengembangkan bidang usahanya serta meraih Operating Cash Flow positif sebesar Rp556 miliar. Sejumlah kekhawatiran yang menyelimuti, di antaranya mengenai kepastian sumber pendanaan atas sejumlah proyek infrastruktur,
Hal ini tentu menjadi indikator utama sebagai penentu keberhasilan suatu bisnis. Demikian halnya dengan Rasio Return on Equity yang terus tumbuh, semula 11,5% menjadi 12,7% atau mengalami peningkatan sebesar 1,2%.
Porsi penjualan sepanjang tahun 2017 ke WIKA group relatif tidak mengalami peningkatan berarti, masih berkisar 25% terhadap seluruh penjualan. Pihak swasta masih menduduki peringkat pertama dalam hal penyerahan penjualan, yaitu pada kisaran 36%.
Sementara selebihnya, penjualan ke perusahaan BUMN dan sebagian kecil penyerahan ke Pemerintah. Sedangkan untuk sektor pekerjaan yang dilakukan sebagian besar untuk sektor infrastuktur yang mencapai 50%.
Baca Juga: Wika Beton Catat Kenaikan Laba 23,48% Jadi Rp337,12 Miliar
Pertumbuhan usaha tahun tersebut memberikan bukti bahwa perseroan mampu mencatatkan kinerja yang terus tumbuh meskipun di tengah tekanan persaingan yang semakin meningkat.
Pada tahun 2018 ini perseroan mentargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing diperkirakan akan tumbuh di atas 20%. Optimisme ini didasari atas beberapa faktor, antara lain anggaran Pemerintah yang semakin meningkatkan serta kondisi perekonomian Indonesia yang meningkatkan pula sehingga memberikan keyakinan serta optimisme pihak swasta dan asing untuk terus berinvestasi di Indonesia.
"Tahun ini mengharapkan positif karena pembangunan juga masih tumbuh. Dari rencana ditargetkan pemerintah baru 20-30% yang diperoleh dari satu proyek," jelasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)