JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatatkan omzet kontrak baru sebesar Rp5,2 triliun hingga bulan Oktober 2019. Dengan perolehan omzet kontrak baru tersebut ditambah dengan carry over sebesar Rp5,2 triliun, maka total kontrak yang dihadapi WIKA Beton hingga Oktober 2019 ini mencapai Rp10,4 triliun.
Direktur Utama Wika Beton Hadian Pramudita mengatakan, perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pihak swasta sebesar 41,8%, pihak BUMN sebesar 32,7%, kontrak dari WIKA Group sebesar 23,2%, dan sisanya dari swasta asing sebesar 2,3% dari total kontrak baru.
 Baca juga: Dikelola Pertamina, Kok Produksi Blok Mahakam Turun?
"Perseroan masih optimis dapat mencapai kontrak baru di akhir tahun sebesar Rp 8,5 triliun. Angka akhir tahun ini lebih tinggi 10,4% dari perolehan nilai kontrak baru di tahun lalu yakni sebesar Rp 7,7 triliun. Manajemen pun optimis masih ada peluang perseroan bisa terus bertumbuh dari angka tersebut," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Â
Beberapa proyek besar yang menyumbang performa Perseroan hingga Oktober 2019 ini masih didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur. Adapun presentase untuk proyek infrastruktur adalah sebesar 68,45%.
 Baca juga:Mulai 1 Januari 2018, Blok Mahakam Resmi Dikelola Pertamina
Lalu disusul proyek di sektor energi sebesar 16,43%, dan sisanya berasal dari sektor properti, industri dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 8,75%, 4,86%, dan 1,51%.
Proyek-proyek besar tersebut di antaranya adalah Tol P. Baru – Padang Seksi Bengkinang-Pangkalan. Kemudian ada juga proyek tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A.
 Baca juga: Catat! Persiapan Pertamina untuk Kelola Blok Mahakam
Kemudian ada juga proyek Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 2, 3, & 4, Pembangunan infrastruktur Bandara Baru di Kulon Progo, Jembatan Tahang, Tol Serang-Panimbang, Pengembangan Bandara Hasanuddin, Tol Pekanbaru-Dumai, Jakarta International Stadion, Pembangunan Jalan Baru di Jawa Timur dan lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)