Baca Juga: Proyeksi Menaker soal Pekerjaan yang Populer dan Tidak hingga 2030
Ke depan, lanjut Hanif, akses dan mutu untuk vokasional training maupun vokalsional re-training akan terus dikembangkan. Tujuannya supaya vokasional training membantu angkatan kerja baru dan re-training membantu para pekerja memiliki karier dan sekaligus tenaga kerja terancam PHK bisa kerja lagi.
"Ini poin kita supaya mereka yang kerja kurang 40 jam per minggu, tapi terbatas dan repotnya tidak ada kariri karena didominasi lulusan SD dan SMP," tuturnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)