Kebijakan Pemerintah hingga Generasi Milenial Geliatkan Pasar Properti

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 06 April 2018 07:51 WIB
Ilustrasi: Kebijakan Pemerintah Geliatkan Pasar Properti (Foto Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pasar properti Jakarta diyakini mengalami peningkatan seiring dengan dukungan kebijakan pemerintah yang positif, perekonomian yang membaik dan situasi politik yang stabil.

Hal ini juga diamati oleh pengembang mancanegara. Walau mengincar segmen pasar premium, mereka juga berharap banyak terhadap geliat pasar awal tahun ini yang didorong segmen menengah dan bawah.

"Diperkirakan bahwa pasar akan terus membaik pada tahun 2018, didukung oleh kebijakan pemerintah mengenai pembiayaan perumahan yang tepat, serta komitmen pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi," kata Presdir Brewin Mesa Sutera Bill Cheng dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

 Baca Juga: Menilik Industri Properti di Tahun Politik

Dia menambahkan, dengan perekonomian yang kuat akan berdampak ke pasar properti, membawa kepercayaan dan pembeli kembali ke pasar properti. Dalam jangka panjang, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan luar biasa untuk perumahan.

"Karena profil demografisnya yang menguntungkan baik dari populasi penduduk yang besar dan terutama usia muda, kelas menengah yang bertumbuh, serta negara ini memiliki lebih dari satu juta rumah dalam setahun," sambungnya.

Sampai saat ini, pihaknya percaya bahwa pasar akan terus bertumbuh secara berkelanjutan selama beberapa tahun mendatang. Sebagian besar terjadi pelambatan daya beli properti khususnya orang asing di Indonesia.

"Tetapi saya tetap yakin dan optimis bahwa pasar lokal cukup besar untuk mendukung laju pertumbuhan yang kuat," jelasnya.

 Baca Juga: Melihat Ceruk Pasar Properti di Kawasan Industri

Meskipun pemerintah telah mengubah undang-undang tentang kepemilikan asing, investor asing lambat untuk membeli properti di Indonesia karena investor asing memerlukan izin kependudukan yang sah untuk membeli properti, yang merupakan kelompok pembeli yang relatif kecil.

“Pasar mungkin akan tenang menjelang pemilihan Presiden 2019. Sekarang adalah saat yang tepat bagi pembeli untuk membeli apartemen, karena setelah pemilihan umum berlangsung, biasanya terjadi lonjakan pasar ekonomi, bersamaan dengan lonjakan pasar properti. Pembeli tidak akan menginginkan peningkatan harga beli di pasar properti," jelasnya.

Pihaknya mulai memasuki pasar Indonesia saat pasar Indonesia menurun. Sebagai bukti memiliki kemampuan dan keahlian menjalankan bisnis properti serta mengendalikan bisnis yang mengalami penurunan, Brewin Mesa yakin dalam menjalankan misinya fokus pada kepuasan dan pemenuhan janji kepada pembeli.

"Sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998, pasar properti Indonesia tidak pernah separah ini. Hal ini terlihat dari penurunan daya beli bahkan tidak adanya transaksi penjualan properti. Pasar properti mulai menurun pada tahun 2015, terjadi penekanan pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 mulai terlihat adanya pemulihan pada pada minat dan daya beli pembeli," jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya