Menurut Herwidiakto, dana yang dihimpun dari penerbitan RDPT Ekuitas WTR ini akan digunakan untuk menyelesaikan proyek eksisting dan melakukan investasi di proyek jalan tol baru. "Dalam dua bulan produk ini langsung terserap hingga Rp5 triliun, ini sungguh pencapaian yang luar biasa," kata Herwidiakto
Penandatanganan perjanjian RDPT Ekuitas pada WTTR dilakukan oleh Direktur Utama WTR Herwidiakto bersama dengan Capital Market Services Head PT. Bank Mega Tbk, Sarmiati Moch Djoeri dan disaksikan oleh Direktur Utama Danareksa lnvesment Management, Marsangap P. Tamba.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama DIM, Marsangap P. Tamba mengatakan, penerbitan RDPT Ekuitas ini merupakan salah satu sumber pendanaan alternatif untuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Nantinya, RDPT ekuitas ini akan menggunakan dua skema transaksi.
Skema pertama, WTR akan mengalihkan 57,14% saham lama WTTR kepada RDPT senilai Rp2,85 triliun. Selanjutnya, WTTR akan menerbitkan saham baru sebesar 30% kepada RDPT senilai Rp2,15 triliun. Setelah transaksi ini RDPT akan menguasai 70% saham WTTR, sementara saham WTR berkurang dari 99% menjadi 30%.
“RDPT Ekuitas WTR ini memiliki jangka waktu lima tahun. RDPT ini merupakan solusi pendanaan alternatif bagi investor profesional dan proyek-proyek infrastruktur. Skema produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek maupun investor,” kata Marsangap.