Pentingnya Investasi Global untuk Pembangunan Infrastruktur

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 12 April 2018 12:36 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah mendorong masuknya investasi global untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pihaknya mendorong investasi asing untuk menutup gap pembiayaan membangun infrastruktur. Dua skema yang ditawarkan adalah kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan pembiayaan infrastruktur nonanggaran pemerintah (PINA) yang menjadi alternatif pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur publik di Indonesia. ”Saat ini terdapat 19 sektor yang terbuka peluang untuk kerja sama melalui skema KPBU, seperti sektor konektivitas, perkotaan, dan sosial,” ujar dia di Jakarta.

Baca Juga: Menko Luhut: Indonesia Bentuk Satuan Tugas Cek Negara Potensial di Afrika

Bambang mengaku, Bappenas juga telah menginisiasi terbentuknya Kantor Bersama KPBU (PPP Joint Office) sebagai one stop service. Kantor ini sekaligus menjadi forum koordinasi untuk seluruh pemangku kepentingan KPBU di tingkat pemerintah pusat. Seluruhnya beranggotakan tujuh kementerian atau lembaga yang akan berkoordinasi memudahkan realisasi proyek. Sementara itu, lanjut dia, dengan skema PINA terdapat tiga fungsi utama yang menjadi andalan pemerintah. Pertama, fungsinya untuk memfasilitasi proyek-proyek hingga mencapai tahap pemenuhan pembiayaan atau financial close. Selain itu, juga akan memberikan saran untuk struktur proyek dan skema pembiayaan.

Fungsi kedua, sebagai ekosistem untuk membangun iklim investasi infrastruktur. Strateginya dengan mengevaluasi regulasi serta mempercepat implementasi instrumen pendanaan baru atau creative financing. ”Terakhir fungsinya pipelining atau mempersiapkan daftar proyek yang siap ditawarkan kepada investor serta potensial investor yang akan berinvestasi di sini,” katanya. Saat ini sudah terdapat PINA Center di Kementerian PPN/ Bappenas yang berperan untuk memberikan informasi perkembangan proyek-proyek kepada para investor. Tujuannya diharapkan dapat mewujudkan iklim investasi yang akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jelaskan Kenapa Tol, Pelabuhan hingga Bandara Dibangun

”Diharapkan melalui alternatif skema pembiayaan KPBU dan PINA, gap pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dipenuhi,” jelasnya. Langkah terbaru pemerintah menarik investor pada acara Annual Investment Meeting (AIM), yaitu forum investasi internasional yang diselenggarakan atas prakarsa dari Menter i Ekonomi United Arab Emirates di Dubai World Trade Centre. AIM edisi ke-8 mengusung tema ”Linking Developed and Emerging Markets through FDI: Partnerships for Inclusive Grow th & Sustainable Development” dan bertujuan mempromosikan strategi d alam menarik investasi asing.

”Forum AIM ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan investor dari negara-negara Asia , Eropa , Afrika , dan Amerika. Hingga saat ini, realisasi investasi United Arab Emirates di Indonesia berada di peringkat ke- 27. Investasi mereka mulai dari sektor pertanian, perhotelan, transportasi, kawasan industri, hingga telekomunikasi,” jelasnya . Dalam acara tersebut, Bambang menjadi pembicara pada sesi 8: Public Private Partnership for Public Infrastructure Development. Dia menjelaskan, peluang investasi di Tanah Air sangat menarik karena Indonesia merupakan pasar ekonomi yang potensial di Asia.

Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik (BP S), Indonesia berada pada peringkat 15 dalam perekonomian dunia. Kemudian dari PWC menyatakan, Indonesia berada di peringkat ke-4 dalam perkembangan infrastruktur. Indonesia juga masuk dalam 3 besar negara tujuan investasi yang menarik di Asia.

(Hafid Fuad)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya