Setelah itu pasar selanjutnya adalah Afrika dan Amerika Latin yang memang memerlukan wahana transportasi udara jarak pendek. Sementara negara-negara Eropa dan China tidak memerlukan jenis pesawat itu mengingat mereka telah memiliki kereta cepat.
Ilham mengungkapkan, pasar R80 dalam negeri pemesannya berasal dari perusahaan-perusahaan penerbangan Tanah Air. “Bahkan, sudah ada empat maskapai yang telah memesan R80,” bebernya.
Yang menarik, kata Ilham, investasi Rp20 triliun untuk pembuatan pesawat R80 itu pun merupakan investasi privat dan nilainya tidak sepenuhnya tunai karena menggunakan pola bisnis partner. Salah satunya perusahaan dirgantara ikut ambil bagian dalam pembuatan bagian pesawat.
Selain itu, sejumlah mitra investor strategis juga sudah menyatakan bersedia bergabung. Mereka rata-rata memiliki usaha dan berkembang di sektor sama, yaitu bidang dirgantara. Pembuatan pesawat R80 juga menggalang partisipasi masyarakat dengan cara memberikan donasi melalui kitabisa.com.
Crowdfunding menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang program R80 dan menggalang dukungan publik. Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga mengaku siap ikut serta memberikan donasi melalui penjualan t-shirt. Namun, dia enggan membeberkan berapa jumlah t-shirt yang akan dijual.
(Ary Wahyu Wibowo)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)