Menteri Jonan Sindir Kementerian BUMN Sering Gonta Ganti Direksi Pertamina

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 25 April 2018 15:05 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghadiri acara Pertamina Digital Expo.  Dalam arahannya,  Jonan sedikit menyinggung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sering melakukan perombakan direksi PT Pertamina (Persero)

Sendiran tersebut dinilai wajar, pasalnya pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Kementerian BUMN sudah beberapa kali melakukan perombakan Direksi. Yang terakhir adalah pencopotan Ellia Massa Manik dari jabatan Direktur Utama Pertamina yang dilakukan beberapa waktu lalu. 

"Kalau soal beri sambutan, tolong yang suka ganti-gantian Dirut suruh sambutan dulu deh," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Pertanian Digital Expo di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Sendirian tersebut sontak membuat seluruh peserta yang datang tertawa. Bahkan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno yang datang mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno pun ikut tertawa.

Baca Juga : Menteri ESDM Arahkan Pertamina Lakukan Inovasi di Industri Kimia

Sindiran Jonan tak berhenti sampai disitu, Mantan Menteri Perhubungan itu juga menyinggung kejadian tumpahan minyak yang terjadi di Kilang Balikpapan. Namun bukan soal kejadian yang ia singgung, melainkan sikap Pertamina atas kejadian tersebut yag menjadi sorotan.

Dirinya mengaku heran dengan sikap Pertamina yang saat kejadian justru sempat membantah jika pipa tersebut bukan milik Pertamina. Padahal jelas-jelas tumpahan tersebut berasal dari pipa bawah laut milik Pertamina. 

"Salah satu contohnya saat tumpahan minyak di Balikpapan, statement pertama Pertamina mengatakan kalau ini bukan pipa kami, kenapa kayak orang gak pernah kerja saja sih, dulu waktu saya menjabat sebagai Menhub kan (berpikirnya) bisa jadi karena jangkar atau pergeseran pipa, kalau Pak Harry gatau ya wajar karena spesialisasinya dia kan hanya ganti direksi," jelasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya, Kementerian BUMN memutuskan untuk merombak Direksi untuk kedua kalinya di era jabatan Presiden Joko Widodo. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyebut ada beberapa  pertimbangan yang menjadi alasan perubahan Direksi Pertamina. 

Baca Juga : Dirut Pertamina Harus Mampu Jaga Pasokan Premium

Salah satunya adalah karena rangkaian masalah yang menimpa perusahaan beberapa waktu terakhir. Seperti insiden kilang minyak di Balikpapan, harga BBM, kelangkaan premium serta pembentukan holding BUMN.

(feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya