MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberhentikan sementara (suspensi) perdagangan saham taksi Express atau PT Express Transindo Utama Tbk. Suspensi dengan kode emiten TAXI itu berlangsung mulai hari ini pada sesi pertama.
Suspensi diterapkan merujuk kepada surat Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) no KSEI-8501/DIR/0618 tertanggal 22 Juni 2018 perihal penundaan pembayaran bunga ke-16 atas obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014, maka bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek (saham dan obligasi) PT Express Transindo Utama (TAXI).
Seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (25/6/2018), BEI meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi oleh PT Express Transindo Utama Tbk.
(Foto: Antara)
Suspensi TAXI di tahun 2018 ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2 April 2018, TAXI juga dikenakan suspensi.
Baca Juga : Saham Naik Tak Wajar, Taksi Express Masuk Pengawasan BEI
Sebelumnya, saham TAXI kembali diperdagangkan pada tanggal 21 Maret 2018 karena adanya kenaikan harga kumulatif yang signifikan.
Saham TAXI sebenarnya tergolong “saham tidur”. Hingga 6 Februari 2018, harganya stagnan di Rp50 per saham. Tapi, mendadak saham ini bergeliat.
Pada 15 Maret, harganya naik menjadi Rp90. Lalu pada 16 Maret, saham TAXI sudah berada di posisi Rp121. Pada 19 Maret, harganya terpatri Rp163 dan pada 20 Maret bertengger di Rp220.
Saham TAXI sebenarnya tergolong “saham tidur”. Hingga 6 Februari 2018, harganya stagnan di Rp50 per saham. Tapi, mendadak saham ini bergeliat.
Baca Juga : Taksi Express: 400 Karyawan yang Di-PHK Bukan Pengemudi
(Foto: Yahoo.Finance)
Pada 15 Maret, harganya naik menjadi Rp90. Lalu pada 16 Maret, saham Express Transindo Utama sudah berada di posisi Rp121. Pada 19 Maret, harganya terpatri Rp163 dan pada 20 Maret bertengger di Rp220.
Seperti diketahui, mengutip data yahoo finance, dalam 5 hari terakhir saham TAXI merosot dari Rp108 menuju Rp91 per lembar saham.
(Rani Hardjanti)