Arpeni Pratama Ocean Restrukturisasi Utang Rp5,41 Triliun

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Selasa 03 Juli 2018 13:13 WIB
Foto: Neraca
Share :

Disebutkan, pendapatan terbesar berasal dari jasa angkutan curah kering (dry bulk), yaitu sebesar Rp368,48 miliar atau naik 11%. Pada 2017, perseroan mengalami kerugian sebesar Rp261,79 miliar atau lebih tinggi dibandingkan kerugian yang dialami pada 2016 sebesar Rp212,26 miliar.

Baca Juga : Arpeni Pratama Rombak Jajaran Direksi, Ini Daftarnya!

Pada tahun ini, APOL berencana untuk menggenjot bisnis baru dari kegiatan usaha lain non productive asset based. APOL menargetkan bisnis ini bisa tumbuh 30%. Bisnis ini termasuk jasa manajemen kapal (ship management), bongkar muat (stevedoring) dan manajemen pemeliharaan (jetty management).

Saat ini, Arpeni memiliki 50 kapal. Perinciannya adalah 24 kapal tunda, 18 kapal tongkang, dua kapal kargo curah, empat kapal derek, dan satu kapal oil boat. Sebagai gambaran segmen penghasilan terbesar perusahaan ini masih berasal dari jasa pelayara, yakni mencapai Rp11,7 miliar. Sementara pendapatan dari jasa keagenan mencapai Rp19,5 miliar.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya