JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, ada beberapa penyebab Amerika Serikat (AS) melakukan evaluasi perdagangan dengan Indonesia. Salah satunya gerbang pembayaran nasional (GPN) atau National Payment Gateway (NPG).
Seperti diketahui, AS tengah mengkaji untuk menarik tarif khusus atau atau generalized system of preferences (GSP) yang diberikan kepada produk ekspor Indonesia, sehingga berdampak pada naiknya bea masuk produk Indonesia ke Negeri Paman Sam. Untuk diketahui, akan ada 124 produk yang akan dievaluasi oleh AS.
Hal tersebut pun dibahas dalam rapat tertutup dengan sejumlah menteri dan stake holder terkait. Diantaranya Gubernur Bank Indonesia Perrry Warjiyo, Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Darmin menjelaskan, AS memiliki beberapa permintaan kepada Indonesia, pasalnya merasa hubungan perdaganganya dihambat.
"Dia punya daftar permintaan, 'ini kita (AS) kok dihambat di Indonesia?'. Ada mengenai asuransi, national payment gateaway, ada mengenai data processing center, intellectual property right, pertanian. Nah tadi kita itu membahas 3 yang pertama tadi itu, untuk merumuskan kita tawarannya apa," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (13/7/2018).