Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga Juni 2018 ini masih didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 65,03%, disusul proyek di sektor energi sebesar 26,32%, kemudian sisanya berasal dari sektor properti 4,72%, industri 3,54%, dan pertambangan 0,39%.
”Proyek-proyek tersebut, di antaranya Proyek Dermaga Kijing-Mempawah, Tol Kunciran- Cengkareng, Dermaga KBN Marunda, PLTGU Tambak Lorok, Jembatan Sungai Tondano, LoanToll Manado- Bitung, dan lainnya,” papar dia.
Sesuai dengan visi WIKA Beton, menurut Yuherni, mulai semester kedua tahun ini perseroan akan semakin serius menggarap pasar Asia Tenggara.
Sebelumnya, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tersebut sudah berpengalaman mengerjakan proyek di luar negeri. Sejumlah proyek di luar negeri di antaranya proyek East West Motorway di Aljazair pada 2011, proyek Gorgon di Australia pada 2012, serta proyek Comoro Bridge di Timor Leste pada 2010–2012.