JAKARTA - Perkuat modal guna menggenjot pertumbuhan kredit, PT Federal International Finance (FIF) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Dalam prospektusnya, anak usaha PT Astra Internasional Tbk yang bergerak di sektor pembiayaan menyebutkan, obligasi yang dirilis yakni obligasi berkelanjutan III Federal International Finance Tahap IV Tahun 2018. Obligasi ini memperoleh peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor 370 hari, dan Seri B dengan tenor 36 bulan. Masa penawaran awal atau bookbuilding obligasi ini akan berakhir , Jumat 31 Agustus 2018 setelah dimulai sejak Senin (20/8) pekan lalu. Seri A ditawarkan kepada investor dengan rentang kupon antara 7,00% hingga 8,00% per tahun, sedangkan Seri B antara 7,75% hingga 8,75% per tahun. Bunga obligasi ini nantinya akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali.
Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan perseroan untuk modal bisnis perseroan, yakni pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. Obligasi ini dijaminkan dengan piutang pembiayaan atau tunai sebesar 50% dari pokok obligasi. Setelah masa bookbuilding berakhir, masa penawaran umum instrumen ini akan dilakukan pada 19-20 September 2018.
Selanjutnya, penjatahan dilakukan pada 21 September 2018, sedangkan pembayaran dari investor, distribusi obligasi, dan pencatatan di bursa akan dilakukan berturut-turut pada 24-26 September 2018.Indo Premier Sekuritas mencatat sejumlah pertimbangan investasi yang menjadi daya tarik instrumen ini.
Pertama, perseroan memiliki pengalaman ekstensif dan dominasi dalam industri pembiayaan sepeda motor.Perseroan memiliki keunggulan dalam potensi pertumbuhan dan kinerja yang gemilang dengan penguasaan pangsapasar kredit sepeda motor Honda di Indonesia. Kedua, perseroan bergerak di industri dengan pertumbuhan yang baik.
Fasilitas transportasi publik yang belum memadai, peningkatan pendapatan masyarakat kelas bawah dan menengah,pemanfaatan sepeda motor sebagai sarana mata pencaharian, penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi yanglebih terjangkau, dan kenaikan biaya transportasi umum merupakan faktor-faktor yang meningkatkan pertumbuhanindustri pembiayaan sepeda motor.