JAKARTA - Sri Lanka telah menggunakan dana segar untuk membangun kota metropolis baru yang dinamai Port City senilai USD1,4 miliar atau Rp20,7 triliun (Rp14.800 per USD).
Luas Port City ini mencapai 665 hektare, proyek ini hampir sama dengan London, tetapi desainnya mirip dengan kota-kota seperti Hong Kong, Singapura, dan Dubai.
Dilansir oleh Okezone dari Business Insider, Rabu (19/9/2018), satu dekade yang lalu, gagasan tentang kota Sri Lanka yang menyaingi pusat keuangan terkemuka di dunia tampaknya tidak masuk akal.
Dari tahun 1983 hingga 2009, negara dilanda perang saudara yang brutal antara militer dan kelompok pemberontak yang disebut Tamil Tigers. Pada akhir konflik, ratusan ribu warga sipil telah terbunuh dan kota telah menghabiskan lebih dari hampir Rp3.000 triliun untuk biaya perang.
Kurang dari 10 tahun kemudian, negara telah menyusun rencana untuk membawa pekerjaan dan peluang ekonomi ke ibu kotanya, Kolombo.
Kota terpadat di Sri Lanka, Kolombo memiliki sekitar 750.000 penduduk di pusat kota. Melalui pengembangan metropolis baru di dalam ibu kota, para pejabat memperkirakan bahwa Kolombo akhirnya bisa melipatgandakan ukurannya.