Triawan menjelaskan, industri ini berkembang pesat sejak dihapusnya industri perfilman dan bioskop nasional dalam Daftar Negatif Investasi (DNI) melalui paket kebijakan ekonomi jilid 10 terkait dengan sektor investasi di akhir tahun 2015 lalu.
"Selain investasi di bioskop, juga berkembang ke Co-production sudah mulai banyak sekarang, CGV, FOX sudah masuk, yang tadinya tidak mungkin," kata dia.
(Feb)
(Rani Hardjanti)