JAKARTA - Perkuat modal dalam rangka menunjang ekspansi bisnisnya di pembiayaan syariah, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menerbitkan instrumen utang syariah dan kovensional senilai total Rp600 miliar.
Tujuan penerbitan selain mendukung pembiayaan syariah, juga recovery plan perusahaan.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M Siahaan mengatakan, penerbitan surat utang ini ditujukan untuk memperbanyak alternatif pendanaan perusahaan.
“Berbekal kinerja positif yang terus dihasilkan CIMB Niaga Syariah dan peringkat AAA yang disematkan Pefindo kepada sukuk mudharabah CIMB Niaga, kami berharap pasar akan menyambuk baik aksi korporasi ini. Selain untuk alternatif pendanaan, kami juga terus meningkatkan awareness CIMB Niaga Syariah kepada masyarakat luas di tanah air," ujarnya seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Baca Juga: CIMB Niaga Cetak Laba Rp3 Triliun
Instrumen yang diterbitkan antara lain sukuk mudharabah senilai Rp500 miliar yang diterbitkan dalam tiga seri. Seri A sepanjang 370 hari dengan tingkat imbal hasil dikisaran 7,6%-8,6%, seri B dengan tenor 3 tahun dan tingkat imbal hasil 8,6%-9,6% dan seri C imbal hasilnya 8,75%-9,75% dan panjang tenor 5 tahun.
Sukuk ini merupakan Tahap I dari sukuk mudharabah berkelanjutan I dengan target emisi senilai Rp4 triliun.Kemudian, obligasi subordinasi senilai Rp100 miliar yang merupakan strategi perusahaan untuk memperpanjang tenor pendanaan hingga 5-7 tahun.
Instrumen kovensional ini akan diterbitkan dalam dua seri, seri A dengan tenor 5 tahun dengan kisaran bunga 9,35%-10,35% dan seri B sepanjang 7 tahun dan kisaran kupon 9,85%-10,85%.
Baca Juga: Adopsi Digital Perbankan, CIMB Niaga Berencana Kurangi Kantor Cabang
Untuk aksi korporasi ini, perusahaan bekerja sama dengan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas dan Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Masa bookbuilding dilaksanakan mulai hari ini hingga 26 Oktober mendatang dan masa penjatahan dilakukan pada 13 November. Masa penawaran umum ajang dilakukan pada 9-12 November dan dijadwalkan untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 November 2018.
Sebelumnya, perseroan telah menyiapkan dana Rp 508, 6 miliar untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo menjelang akhir tahun. Disebutkan, obligasi yang bakal dilunasi adalah pokok seri A obligasi berkelanjutan II Bank CIMB Niaga tahap III 2017.
“Obligasi ini jatuh tempo pada 12 November 2018,” kata Head of Strategy & Investor Relations CIMB Niaga Mulyawan Gani.
Baca Juga: Naik 69,1%, Bank CIMB Niaga Raih Laba Bersih Rp2,2 Triliun
BNGA menyiapkan Rp 28,6 miliar untuk membayar bunga ke-4 obligasi berkelanjutan II tahap III 2017 dan Rp 11,4 miliar untuk membayar bunga obligasi ke-8 obligasi berkelanjutan II CIMB Niaga tahap I 2016.
Sebagai gambaran jumlah obligasi seri B dan seri C obligasi berkelanjutan II CIMB Niaga tahap I 2016 adalah masing-masing Rp 386 milair dan Rp 182 miliar. Pembayaran bunga obligasi ini ada dua seri yaitu pertama seri B Rp 7,72 miliar dan kedua seri C Rp 3,75 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)