Capaian itu tumbuh 40% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun ini perusahaan yang berdiri sejak 2003 itu memproyeksikan pendapatan sebesar Rp2,45 triliun. Untuk laba, selama 2018 diproyeksikan mencapai Rp48 miliar, naik dibanding realisasi tahun lalu sebesar Rp28 miliar. Pendapatan terbesar perseroan berasal dari bisnis sianida, pupuk, dan pestisida. “Tahun 2018 ini kami fokus pada restrukturisasi keuangan perusahaan. Baru pada tahun depan kami akan fokus pada pengembangan,” pungkasnya.
(Lukman Hakim)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)