Jason Wu mengatakan Taiwan sudah memberi sumbangan besar bagi industri manufaktur China selama satu generasi terakhir khususnya di bidang elektronik dan manufaktur, karena China memberikan kondisi yang bagus bagi kehadiran bisnis asal Taiwan.
Dari Made in China menjadi Made in South-East Asia
Perusahaan Jepang di China juga dilaporkan mengalami dampak atas meningkatnya perang dagang antara AS dan China.
Baca Juga: Bertemu Wapres Amerika, JK Bicara Peluang RI dalam Perang Dagang
Di kota Suzhou, di China Timur di mana terdapat banyak perusahaan asing, sejumlah perusahaan Jepang telah menutup operasi secara permanen sejak tahun lalu, menurut media resmi pemerintah China 21st Century Business Herald.
Perusahaan manufaktur raksasa Jepang Omron, yang memproduksi layar LED untuk berbagai produk elektronik, mengumumkan penutupan perusahaannya di Suzhou tiga bulan setelah Samsung menutup pabriknya di Shenzhen, kawasan yang sudah lama dikenal sebagai pusat teknologi dan inovasi China.
Namun begitu, tampaknya para pemimpin China tidaklah terlalu mengkhawatirkan hal seperti ini, karena industri manufaktur di sana sekarang ini sedang melakukan upgrade dan mulai berpindah dari manufaktur yang mengandalkan tenaga manusia, ke produk yang berteknologi tinggi.
Industri elektronik China memiliki nilai sekitar $AUD 3,5 triliun di tahun 2017, dan diperkirakan akan terus meningkat, karena China sekarang sedang meluncurkan strategi Made in China 2025, yang akan menekankan manufaktur digital untuk memberikan nilai lebih bagi China di tengah perubahan ekonomi global.
Baca Juga: Perang Dagang dengan AS, Banyak Perusahaan 'Kabur' dari China
China mulai beralih juga dari industri manufaktur menggunakan tenaga manusia ke industri digital teknologi tinggi.
Dalam beberapa kasus kota-kota di pedalaman seperti Chongqing dan Chengdu di provinsi Sichuan sudah mulai melakukan perakitan elektronik yang menggunakan tenaga kerja sementara perusahaan lainnya memindahkan produksi ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Kamboja dan Malaysia, di mana ongkos tenaga kerja lebih murah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)