JAKARTA - Perkuat modal guna memacu pertumbuhan penyaluran kredit, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana menerbitkan instrumen utang senilai USD1 miliar atau setara Rp15,1 triliun (kurs Rp15.100/USD)
”Surat utang ini bisa diterbitkan dengan beberapa instrumen seperti obligasi dan negotiable certificate deposit (NCD). Langkah itu juga bisa digantikan dengan bilateral loan jika dinilai tak terlalu urgent,” kata Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Disampaikannya, aksi korporasi tersebut merupakan reaksi untuk menjaga likuiditas di tengah market yang memang fluktuatif dan cenderung ada pengurangan dibanding awal tahun. Meski pengurangan likuditas ini masih cukup namun, lanjutnya, perlu diantisipasi agar tak terjadi perebutan likuiditas di pasar.
Baca Juga: Naik 20%, Laba Bersih Bank Mandiri Tembus Rp18,1 Triliun
Panji menilai diferensiasi penghimpunan likuditas perlu dikembangkan agar perusahaan tak terlalu bergantung dengan dana pihak ketiga (DPK).