Sebelumnya, ekonom telah memprediksi kebijakan moneter Bank Sentral tersebut. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, BI akan menahan suku bunga acuan dan melakukan pengetatan moneter pada bulan Desember.
Hal itu sebagai respons dari kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), Fed Fund Rate (FFR) di Desember. "Kemungkinan besar BI akan menahan kenaikan bunga-nya saat ini. Baru pada Desember nanti ketika The Fed (Bank Sentral AS) menaikkan suku bunganya rate 25 bps, BI akan ikut menaikkan 7-Days Repo Rate," ujarnya kepada Okezone.
Pertimbangan untuk mempertahankan suku bunga acuan, kata Bhima, juga didorong kondisi nilai tukar Rupiah yang mulai menguat menjauh dari level Rp15.300 per USD, meski masih di kisaran Rp15.180 per USD.
Baca Juga: BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 5,75%