Creed menjelaskan, berdasarkan data ekspor makanan dan minuman Irlandia di Asia Tenggara termasuk Indonesia tercatat sebesar15 juta euro dari 16 juta euro total ekspor. Sedangkan per Agustus tahun ini, Irlandia telah mengekspor 9,2 juta euro produk makanan dan minuman ke Indonesia, jumlah tersebut didominasi oleh produk olahan susu dengan nila lebih dari 7,5 juta euro.
"Seiring dengan berkembangnya kelas menengah, permintaan konsumen terhadap produk persusuan dan daging di Indonesia meningkat pula. Saat ini, walaupun adanya peningkatan produksi di dalam negeri, Indonesia hanya memproduksi 40 persen dari produk persusuan yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan kebutuhan konsumen, sehingga harus dipenuhi dengan impor," jelasnya.
Sementara itu CEO Bord Bia, Tara McCarthy mengatakan, sebagai lembaga pemerintah yang bertugas mempromosikan produk makanan dan hortikultura Irlandia, pihaknya terus berupaya memperkenalkan produk-produk hasil industri Irlandia kepada negara lain, termasuk Indonesia. Utamanya adalah produk-produk pangan yang menjadi keunggulan dari Irlandia.
Apalagi menurutnya, Irlandia memiliki tanah yang cukup subur untuk mengembangkan sektor pertanian. Ditambah lagi, beberapa keluarga di sana mayoritas mengembangkan atau menjalankan peternakannya sendiri.
"Walaupun Irlandia adalah pulau kecil di barat Eropa, tapi Irlandia menjadi produsen pangan utama dengan pasar lebih dari 180 negara di seluruh dunia. Tanah kami yang subur, peternakan kami yang dijalankan keluarga dan komitmen kami untuk keunggulan telah membuat kami berhasil mempertahankan reputasi sebagai pemasok tingkat dunia untuk pangan yang aman dan berkualitas tinggi," jelasnya.