NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari Selasa waktu setempat. Hal tersebut karena menjelang pemilihan paruh waktu AS yang dapat membentuk masa depan kepresidenan Donald Trump dan menguji kebijakan pajak dan perdagangannya.
Melansir Reuters, Selasa (6/11/2018), suasana hati-hati yang ditetapkan para investor secara luas bersiap untuk oposisi Demokrat mengambil alih House of Representatives dan Partai Republik Trump untuk mempertahankan Senat.
Indeks Dow Jones turun 60 poin atau 0,24%, S&P 500 turun 7 poin atau 0,26% dan Nasdaq 100 turun 24,5 poin atau 0,35%.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Indeks Nasdaq Turun 28 Poin
Politik antara Gedung Putih dan Kongres dapat menghalangi agenda pro-bisnis Trump dan meningkatkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan politik. Meski demikian, sebagian besar analis mengatakan bahwa itu bukan skenario terburuk untuk saham.
Jika Republik mempertahankan mayoritas mereka di DPR, saham kemungkinan akan rally pada harapan pemotongan pajak lebih banyak, tetapi jika Demokrat mengambil DPR dan Senat, mungkin ada aksi jual tajam.
"Pasars mempertimbangkan bagaimana telah melakukan (sejak kemenangan Trump) kemenangan diberikan, terutama di belakang reformasi pajak untuk melihat mengapa ini mungkin bukan hasil yang paling ramah investor," kata Analis Pasar Senior Oanda Craig Erlam.
Ketidakpastian tentang pemilu mendominasi pikiran investor, meskipun laporan positif tentang perdagangan.
Sementara itu, Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan mengatakan bahwa negaranya siap untuk mengadakan diskusi dan bekerja dengan Amerika Serikat untuk menyelesaikan sengketa perdagangan.
Baca Juga: Wall Street Naik Tipis Jelang Pertemuan The Fed
Dua ekonomi terbesar dunia ini diperkirakan akan mengadakan pembicaraan diplomatik dan keamanan tingkat tinggi di Washington pada hari Jumat.
Adapun saham-saham yang mengalami penurunan seperti Apple berakhir setengah persen lebih tinggi karena investor membeli saham defensif seperti real estat, kebutuhan pokok dan utilitas.
Sedangkan Mylan melonjak 10% dalam perdagangan premarket setelah produsen obat itu mengalahkan perkiraan analis untuk laba kuartal ketiga.
Saham rally mereda karena perdagangan, kekhawatiran Fed mendominasi
Eli Lilly juga naik 3,5% setelah laba kuartalannya lebih dari dua kali lipat, dibantu oleh permintaan yang lebih tinggi untuk perawatan yang lebih baru seperti obat diabetes Trulicity dan obat psoriasis Taltz.
(Feb)
(Rani Hardjanti)