JAKARTA – Indeks dolar AS rebound pada perdagangan 7 November 2018. Dolar menguat karena investor terus mencerna hasil pemilu sela kongres AS.
Indeks dolar yang mengukur terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya naik 3,9 basis poin menjadi 96,031.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah Tertekan Isu Brexit
Melansir Reuters, Kamis (8/11/2018), pengamat pasar percaya bahwa Kongres yang terbagi atau terpecah akan membuat pemotongan pajak dan deregulasi lebih lanjut tidak mungkin untuk saat ini, yang berkontribusi pada penurunan awal dolar AS.
Fokus beralih ke Fed, dengan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS akan merilis keputusan kebijakannya pada Kamis waktu setempat di akhir pertemuan dua hari mereka.
"Saya pikir para pedagang mengkompensasi posisi menjelang keputusan FOMC besok," kata Wakil presiden transaksi dan perdagangan di Tempus Consulting John Doyle, dikutip dari Reuters.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tetap pada Kamis waktu setempat, tetapi bahasa dalam pernyataan kebijakan akan diawasi dengan ketat. Ketua The Fed Jerome Powell secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Desember, yang akan menjadi kenaikan suku bunga keempat tahun ini, karena fundamental ekonomi AS tetap kuat.
Baca Juga: Dolar AS Kian Menguat Ditopang Data Ekonomi
"The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga bulan depan, tetapi itu sudah diperhitungkan sehingga tidak akan menambah dukungan tambahan terhadap dolar," kata Doyle.
"Itu adalah keyakinan kami bahwa pergerakan dolar AS bulan lalu berlebihan dan greenback sekarang mencari kisaran baru, sedikit lebih lemah terhadap euro dan beberapa mata uang Eropa lainnya," kata Doyle.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)