NUSA DUA - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebutkan, Uni Emirat Arab (UEA) akan menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) di tahun 2020. Pertemuan para pelaku ekonomi kreatif dari berbagai negara ini akan berlangsung di Kota Dubai.
Adapun WCCE 2018 yang tengah berlangsung di Nusa Dua, Bali, merupakan yang pertama diselenggarakan sekaligus dicetuskan oleh Indonesia. Maka, Indonesia menjadi pemilik resmi dari brand WCCE.
Sebagai pemilik brand, pemerintah memutuskan untuk memilih UEA menjadi tuan rumah, dari dua pilihan yang ada yakni satu lagi lamaran Kolombia untuk penyelenggaraan WCCE dua tahun mendatang ada di Kota Bogota.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Bentuk Bekraf Daerah, Bali dan Jabar Jadi yang Pertama
"Target pertemuan 2 tahun sekali. Jadi di 2020, Dubai menjadi (UEA) tuan rumah," ujar Triawan saat berbincang dengan wartawan dalam 'sarapan bersama Shopee' di Hotel Courtyard, Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11/2018).
Dia menjelaskan, pertimbangan memilih Dubai sebagai lokasi pertemuan WCCE selanjutnya yakni geografis. Menurutnya, lokasi Dubai lebih dekat ketimbang Bogota. Selain itu, secara infrastruktur Dubai sangat memadai.
"Karena mereka terlihat lebih serius," kata dia.
Di sisi lain, untuk melihat upaya transformasi dari UAE menuju ekonomi kreatif untuk menjadi salah satu penggerak ekonomi. Sehingga tak lagi hanya mengandalkan minyak sebagai penopang fiskal negara.
"Jadi ada gerakan baru yang tadinya negara-negara mengandalkan minyak sekarang mereka sudah mulai berpikir harusnya seperti kita juga (Indonesia). Kita memang sejak dulu budayanya kuat, kalau mereka industri kreatifnya enggak kuat, nah sekarang mereka sudah mulai masuk di industri kreatif," paparnya.
Baca Juga: Ekonomi Kreatif dan Digital RI Diramal Jadi yang Terbesar pada 2022
Dengan adanya penyelenggaraan WCCE di 2020, juga menunjukkan apresiasi dari negara-negara lainnya terhadap pertemuan yang saat ini tengah berlangsung. Triawan menyatakan, para delegasi pihak asing menjadi pertemuan ini sebagai pijakan untuk perkembangan ekonomi kreatif selanjutnya.
"Semua peserta asing itu memberi pujian dan mereka merasa sekarang ada pijakan bahwa pada forum inilah perkembangan ekonomi kreatif dunia disalurkan," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)