JAKARTA – Media tanam siap pakai lebih diminati dibandingkan dengan media tanam belum siap saji. Umumnya, penggemar tanaman ogah direpotkan dengan urusan ramu-meramu media tanam.
Maka dari itu, kehadiran media tanam siap pakai akan menjadi solusi dan memudahkan mereka. Itulah yang menjadikan media tanam siap saji dan laris manis.
Berikut analisis bisnis media tanam, seperti dilansir buku 31 Inspirasi Bisnis Di Masa Krisis karya Flona Serial yang diterbitkan pada 2009:
Baca Juga: Inspirasi Bisnis, Memulai Startup Berawal dari Rumah
A. BIAYA INVESTASI
Peralatan Rp500.000
B. BIAYA TETAP
Penyusutan peralatan Rp500.000 : 12 = Rp41.700
C. BIAYA TIDAK TETAP
Baca Juga: Bisnis Teh Kombucha, Sehat dan Menguntungkan!
Bahan baku
Akar pakis (670kg harga 1 kg : Rp1.250) = Rp837.500
Pasir malang (670 harga 1 kg : Rp300 = Rp201.000
Kompos (670 harga 1 kg : Rp1.250) = Rp837.500
Total biaya bahan baku = Rp1.870.000
Tenaga kerja (@Rp150.000 20 orang) = Rp300.000
Pengemasan (@Rp1.000, 1 kemasan) = Rp1.000.000
Distribusi = Rp100.000
Total biaya tidak tetap = Rp3.276.000
D. BIAYA PRODUKSI
Biaya tetap + biaya tidak tetap = Rp41.700 + Rp3.251.000 = Rp3.317.700
Baca Juga: 6 Usaha Sampingan yang Cocok untuk Emak-Emak Zaman Now
E. HASIL USAHA
Penjualan 1.000 kantung media tanam “siap saji” 1.000 x Rp5.000 = Rp5.000.000
F. KEUNTUNGAN
Hasil usaha – biaya produksi (1 bulan) = Rp5.000.000 – Rp3.317.700 = Rp1.682.300
G. JANGKA WAKTU BALIK MODAL
(Biaya investasi + Biaya produksi) : (keuntungan x periode) = (Rp500.000 + Rp3.317.700) : (Rp1.682.300 x 1) = 2,2 periode
(Dani Jumadil Akhir)