Ekonomi Asia-Pasifik Diramal Tumbuh Paling Cepat di Dunia

, Jurnalis
Senin 12 November 2018 14:09 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Kawasan Asia-Pasifik diperkirakan akan tetap menjadi kawasan yang paling cepat berkembang di dunia selama dekade berikutnya. Berkontribusi sekitar 50% dari total peningkatan PDB dunia antara 2018 dan 2028, seorang ekonom berpengaruh mengatakan pada akhir pekan kemarin yang dikutip kantor berita Antara.

Menurut Direktur Eksekutif dan Kepala Ekonom Asia-Pasifik Rajiv Biswas , IHS Markit, penyedia informasi global yang berbasis di London, China, India, dan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) akan menjadi mesin pertumbuhan utama bagi pertumbuhan ekonomi Asia-Pasifik selama dekade berikutnya.

Baca Juga: Porsi Industri Pengolahan ke Pertumbuhan Ekonomi Masih Besar

ASEAN akan menjadi salah satu kawasan paling dinamis dari ekonomi global, tumbuh pada kecepatan 5,0% per tahun pada 2019-2020.

"Pertumbuhan ekonomi ASEAN yang cepat akan didukung oleh pertumbuhan yang kuat dalam belanja konsumen dan investasi infrastruktur, serta perdagangan antar-ASEAN yang tumbuh cepat," katanya pada Pertemuan Dewan Perbankan ASEAN ke-48 yang diselenggarakan di Bandar Seri Begawan dengan partisipasi lebih dari 200 eksekutif senior perbankan dari 10 negara ASEAN, dikutip dari Harian Neraca, Jakarta, Senin (12/11/2018).

Adapun ekonomi Brunei, ia mengatakan bahwa kesultanan akan melihat pertumbuhan yang kuat dalam jangka menengah, dengan perkiraan pertumbuhan PDB riil di 5,8 persen untuk 2019 dan 7,0% pada 2020. "Faktor-faktor kunci yang mendukung pertumbuhan cepat ekonomi Brunei adalah kenaikan kuat harga LNG Asia selama 18 bulan terakhir dikombinasikan dengan pembangunan megaproyek petrokimia baru yang akan berproduksi mulai pada 2019," tambahnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,17% pada Kuartal III, Ini Sederet Faktanya

Sebuah perusahaan patungan antara Hengyi Group China, sebuah perusahaan swasta, dan pemerintah Brunei sedang membangun sebuah kompleks petrokimia modern di Pulau Muara Besar (PMB), sebuah pulau kecil terpencil di sebelah timur laut ibu kota Brunei.

"Setelah selesai, proyek ini diharapkan dapat membantu Brunei untuk meningkatkan industrinya, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan bakar mineral dan juga untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Brunei dan China," kata Chen Liancai, CEO perusahaan patungan itu kepada Xinhua melalui telepon.

 (Feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya