Sri Mulyani Tingkatkan Kewaspadaan Gejolak Ekonomi Global

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 13 November 2018 14:27 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia harus tetap berhati-hati dalam mengelola perekonomian. Apalagi perekonomian dunia masih belum lepas dari bayang-bayang ketidakstabilan karena kebijakan dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS).

Meski demikian, Indonesia tidak perlu takut dalam menghadapi gonjang-gonjang perekonomian dunia. Kewaspadaan yang dibarengi dengan pengelolaan perekonomian yang kredibel dan sehat harus tetap dilakukan oleh pemerintah.

"Indonesia menjaga kewaspadaan lingkungan global yang dinamis. Kita harus terus menjaga ekonomi Indonesia yang masih memiliki momentum," ujarnya dalam acara Habibie Award di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Baca Juga: BI: Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Masih Tinggi

Mantan Direktur Pelaksaan Bank Dunia tersebut menyebutkan, tantangan utama yang selalu mengganggu adalah kebijakan ekonomi di AS. Berbagai kebijakan moneter hingga fiskal hingga kebijakan perdagang membuat perekonomian dunia menjadi tidak stabil.

Salah satu contohnya adalah kebijakan pengeenaan bea masuk baja asal China yang memicu perang dagang antara AS dengan China. Akibat perang dagang tersebut Indonesia terkena imbasnya, sebab Indonesia berpotensi akan dibanjiri produk baja asal China.

Selain itu, kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikt (AS) The Fed. Wacana The Fed untuk menaikan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali ternyata membuat nilai tukar mata uang dolar menguat terhadap mata uang negara lain termasuk Indonesia.

"Ini berdampak pada seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apakah dalam bentuk penguatan dolar, kenaikan bunga internasional dan perubahan harga komoditas termasuk minyak," ucapnya.

Baca Juga: Jusuf Kalla Ajak Pengusaha Bersatu Dorong Perekonomian Negara Islam

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, jika pemerintah akan sekuat tenaga untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurutnya saat ini dalam keadaan yang kredibel dan sehat. Bagaiman tidak, ditengah gonjang-ganjing perekonomian global, pertumbuan ekonomi Indonesia berhasil tumbuh stabil sebesar 5%.

Seperti diketahui, pada kuartal I-2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,06%, kemudian pada kuartal selanjutnya alias di kuartal II-2018 ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 5,27% dan pada kuartal III-2018 perekonomian Indonesia tumbuh lambat diangka 5,17%.

"Indonesia akan terus menjaga kewaspadaan dalam menghadapi lingkungan global yang dinamis. Sampai kuartal III-2018 kita masih bagus ekonominya. Tetap konsisten di atas 5% dengna inflasi terjaga di sekitar 3,5%, yoy baru 2,8%. Momentum PE yang meningkat diharapkan terus meningkatkan kesempatan kerja, angka pengangguran menurun mencapai 5,13%," jelasnya.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya