Terbang Lagi, Merpati Incar Rute Ini

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Rabu 14 November 2018 13:39 WIB
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
Share :

JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) ternyata sudah mengincar beberapa rute pada tahun depan jika sudah beroperasi.

"Rencana perusahaan pada saat dimulainya operasi penerbangan tahun depan akan dilakukan di Biak, Provinsi Papua, yang selama ini merupakan salah satu basis utama Merpati," kata Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha seperti dikutip, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Dia optimistis beroperasinya Merpati akan bisa bersaing dengan maskapai penerbangan lain yang ada saat ini, mengingat ceruk pasar penerbangan di Indonesia masih terbuka luas.

Baca Juga: Bisa Terbang Lagi, Merpati Pakai Pesawat Buatan Rusia

Salah satu dukungan yang diberikan pemerintah antara lain dengan banyaknya dibangun sejumlah bandar udara di beberapa daerah, serta ditetapkannya 10 destinasi wisata.

Sepuluh destinasi pariwisata yang menjadi prioritas pemerintah adalah Danau Toba (Sumut), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Dikatakan pula, pihaknya dalam mengoperasikan Merpati tahun depan tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah (LCC).

Baca Juga: Menhub Pertanyakan Kualitas Pesawat Merpati

Selain akan lebih menyasar penerbangan di wilayah Indonesia timur, pihaknya juga akan melakukan penerbangan ke wilayah Indonesia barat yang dinilai sangat potensial juga memungkinkan ke luar negeri.

"Kami sudah belajar dari kejatuhan perusahaan dan saatnya menatap ke depan yang lebih baik. Apalagi selain pemerintah dan investor swasta yang mendukung, sudah banyak perusahaan asuransi yang ikut mendorong beroperasinya MNA lagi," kata Asep.

Baca Juga: Menhub Pertanyakan Kualitas Pesawat Merpati

Sekadar informasi, investor yang menyuntik Merpati adalah Intra Asia Corpora. Investor tersebut terafiliasi dengan Asuransi Intra Asia dan PT Cipendawa. Mereka menyuntik Merpati sebesar Rp6,4 triliun.

Menurutnya, jika Merpati nanti telah kembali beroperasi maka hasilnya akan dimanfaatkan untuk menyelesaikan kewajiban utang perseroan. Adapun utang Merpati saat ini mencapai Rp10 triliun.

"Jika nanti Merpati telah beroperasi, hasilnya akan dimanfaatkan untuk penyelesaian kewajiban atau utang yang saat ini sedikitnya Rp10 triliun," imbuh dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya