China menyatakan ingin inisiatif Belt and Road yang diluncurkan pada 2013 dapat memperbaiki jaringan perdagangan dan transportasi global.
Banyak perusahaan dan perbankan yang terlibat dalam pembangunan dan pendanaan sejumlah pelabuhan, jalur kereta, jalan raya, dan jembatan di berbagai negara mulai Kenya hingga Malaysia dan Rusia.
“China menggunakan inisiatif itu tidak hanya untuk mendorong dan validasi aktor-aktor otoriter keluar negeri, tapi juga standar ekspor untuk ber bagai aplikasi teknologi yang dapat mengancam bisnis dan akses pasar AS ke penjuru dunia,” pa-par laporan Komisi AS tersebut, dikutip kantor berita Reuters.
Baca Juga: 4 Negara Bentuk Rute Perdagangan Tandingan Jalur Sutra China
Komisi yang dibentuk Kongres pada 2000 itu menjelaskan, Beijing menggunakan inisiatif Jalur Sutra Baru untuk membenarkan kehadiran militer di beberapa negara. Komisi itu pun merekomendasikan Kongres menciptakan dana untuk membantu berbagai negara, terutama di kawasan Indo-Pasifik, dalam isu-isu konektivitas digital, infrastruktur, dan akses energi.