JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan pada Oktober 2018 mengalami defisit sebesar USD1,82 miliar. Realisasi ini berbalik kondisi bulan September 2018 yang surplus sebesar USD227 juta.
Secara rinci, laju ekspor Indonesia pada Oktober 2018 sebesar USD15,80 miliar, sementara laju impor mencapai USD17,62 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, realisasi ini disebabkan impor migas pada Oktober yang tercacat cukup tinggi. Di mana impor migas mencapai USD2,91 miliar atau naik 26,97% dibanding September 2018, juga meningkat 31,78% dibanding Oktober 2017.
Dengan demikian, terjadi defisit migas sebesar US1,42 miliar pada Oktober 2018.
“Neraca perdagangan kembali defisit karena ada peningkatan impor minyak mentah, hasil minyak dan gas,” ujar Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/11/2018).