Dia menjelaskan, secara rinci kenaikan impor terjadi pada seluruh komponen yakni minyak mentah USD168,4 juta atau naik 23,72%, hasil minyak USD401,3 juta atau naik 30,46% , dan gas USD 48,1 juta atau naik 18,28%.
Adapun pada Oktober 2018 defisit minyak mentah tercatat sebesar USD459 juta dan defisit hasil minyak sebesar USD1,60 miliar. Sementara gas tercatat mengalami surplus sebesar USD641 juta.
"Jadi defisit neraca perdagangan karena defisit migas USD1,42 miliar dan defisit nonmigas USD393 juta. Dua-duanya enggak bagus. Kalau kita lihat kedalam lagi yang buat defisit itu hasil minyaknya, minyak mentah juga defisit. Tapi gas-nya surplus,” paparnya.