5. Sisihkan gaji minimal 15%
Untuk menyisihkan berapa persennya dari penghasilan Anda per-bulan, tetapi minimal 15% dari jumlah penghasilan. Jika memang pengeluaran Anda tiap bulannya tidak terlalu banyak, tidak ada salahnya untuk meyisihkan 50% uang Anda perbulannya dari penghasilan yang diperoleh.
Semakin besar biaya yang disisihkan, tentu semakin cepat juga Anda mewujudkan pernikahan impian.
6. Pre-wedding sederhana
Sesi foto sebelum menikah alias pre-wedding sebenarnya tidak begitu wajib. Namun bila Anda tetap ingin memiliki kenang-kenangan tersebut, buat konsep sesederhana mungkin.
Misalnya mengambil gaya homey, sehingga photoshoot bisa dilakukan pada beberapa spot di rumah seperti ruang TV, dapur, atau halaman. Manfaatkan kamera beresolusi tinggi yang Anda miliki, serta tripod untuk membantu menyanggahnya. Dengan begitu, Anda tidak perlu menyewa fotografer sama sekali.
7. Ajukan KTA
Terakhir bila Anda butuh tambahan uang yang masih belum terkumpul, tak ada salahnya juga untuk mengajukan KTA (Kredit Tanpa Agunan). Katakan bujet pernikahan Anda adalah Rp 100 juta, tapi Anda masih butuh dana darurat untuk keperluan tak terduga sebesar Rp 20 juta.
Anda bisa mengajukan pinjaman dengan jumlah tersebut melalui bank atau toko finansial online seperti CekAja.com. Tidak ada jaminan yang dibutuhkan ketika akan memperoleh dana ini. Hanya saja Anda perlu membayar cicilan lagi di setiap bulannya dalam tenor tertentu.
Demikian 7 tips mengumpulkan biaya nikah yang bisa Anda ikuti. Selama jarak antara persiapan dengan acara paling tidak masih setahun lagi, target pasti tercapai.
Jika mulai tergoda untuk belanja, ingatlah kembali akan kebutuhan menikah yang tidak sedikit. Bayangkan juga betapa bahagianya kalau pernikahan Anda nanti berhasil terselenggara, terlebih semua itu berkat usaha berdua dengan pasangan
(Kurniasih Miftakhul Jannah)