Harga Minyak Naik Seiring Sanksi Uni Eropa ke Iran

Feby Novalius, Jurnalis
Selasa 20 November 2018 08:27 WIB
Foto: Reuters
Share :

NEW YORK - Minyak mentah berjangka naik menjelang penyelesaian perdagangan berombak dan didukung oleh laporan penarikan persediaan minyak AS. Tak hanya itu, potensi sanksi Uni Eropa terhadap Iran dan kemungkinan pemotongan produksi OPEC, membuat harga minyak pun naik.

Melansir Reuters, Selasa (20/11/2018), minyak mentah Brent naik 3 sen menjadi USD66,79 per barel atau menguat di akhir sesi setelah sebelumnya mencapai terendah USD65,27 per barel. Minyak mentah AS berjangka diperdagangkan 30 sen lebih tinggi pada USD56,76 per barel di sesi yang melihat pergerakan harga USD2 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Merangkak Naik

Direktur Riset Energi Tradition Energy Gene McGillian mengatakan, pasar sedang berjuang untuk menemukan pijakan yang kuat setelah harga jatuh lebih dari USD20 per barel sejak awal Oktober karena kekhawatiran kelebihan pasokan global.

"Pasar membutuhkan goncangan kuat dari tekanan negatif untuk bergerak turun lebih jauh. Setelah melihat eksodus yang signifikan dari banyak panjang spekulatif di pasar," ujarnya.

Pasar memangkas kerugian di awal perdagangan AS ketika penyedia informasi energi Genscape melaporkan bahwa persediaan minyak mentah turun pada minggu terakhir, kata para pedagang.

Para menteri luar negeri Uni Eropa mendukung keputusan pemerintah Prancis untuk memberi sanksi kepada warga negara Iran yang dituduh melakukan plot bom di Prancis, kata para diplomat. Itu bisa mengambil minyak tambahan dari pasar dari anggota OPEC Iran.

Baca Juga: OPEC Bakal Pangkas Produksi, Harga Minyak Rebound

Sanksi AS terhadap Iran, yang diberlakukan pada bulan November, telah mengambil lebih sedikit minyak dari pasar daripada yang diperkirakan karena AS telah memberikan keringanan kepada beberapa pelanggan minyak Iran.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak mendorong produsen sekutu termasuk Rusia untuk bergabung dalam pemangkasan output 1 juta hingga 1,4 juta barel per hari.

Sementara itu, untuk stok minyak mentah AS telah tumbuh selama delapan minggu berturut-turut, dan data pekan lalu menunjukkan persediaan membengkak paling dalam setahun.

Brent tumbuh 25% di awal Oktober 2018 puncak USD86,74 pada bukti perlambatan permintaan global sementara output dari Amerika Serikat, Rusia dan Arab Saudi mencapai tertinggi bersejarah.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya