Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 6,1% pada 2024

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Selasa 27 November 2018 19:49 WIB
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (Okezone)
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan pada kisaran 5,5-6,1% di 2024. Hal tersebut didorong oleh adanya percepatan pembangunan infrastruktur dan kebijakan pemerintah.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bahwa kebijakan deregulasi yang ditempuh selama ini akan meningkatkan produktivitas perekonomian ke depan.

"Jadi, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi didorong adanya kebijakan reformasi struktural. Dan fokus pada daya saing perekonomian dan aspek modal manusia maupun produktivitas," ujarnya dalam Pertemuan Tahunan BI di JCC Senayan Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Baca Juga: BI Jabar siapkan penukaran uang Rp8,66 T

Dia menjelaskan, bahwa pemerintah saat ini fokus dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri untuk mendorong ekspor dan mengurangi defisit transaksi berjalan (CAD).

"Ini juga salah satu yang mendukung menguatnya pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Dia menuturkan, kebijakan pemanfaatan ekonomi digital dapat mendorong pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata. Dengan akselerasi reformasi struktural di berbagai bidang tersebut pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,1% pada tahun 2024.

"Sedangkan, untuk defisit transaksi berjalan CAD akan menurun di bawah 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pendapatan per kapita diperkirakan meningkat dari saat ini sekitar USD 3.500 menjadi lebih dari USD 4.800 pada tahun 2024. Dan Indonesia dapat menjadi negara berpendapatan menengah ke atas atau upper middle income," ungkapnya.

Baca Juga: BI siapkan aturan Branchless Banking

Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,5-6,1% pada 2024 itu, realistis dan sesuai dengan perkiraannya dalam jangka menengah.

"Apabila tadi, dilaporkan Presiden Joko Widodo bahwa proyek infrastruktur yang sudah dalam berapa tahun dibangun, akan berjalan di tahun depan," terangnya.

Dia menyatakan, bahwa masih ada tantangan global dalam 1-2 tahun ke depan. "Jika kondisi global masih dibayang-bayangi ketidakpastian, rupiah akan bergerak dinamis," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya