SEMARANG – Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Jawa Tengah Nur Sa'adah mengatakan, sektor perekonomian terjadi peningkatan. Tahun 2017 tumbuh sebesar 5,27% dan sampai triwulan III tahun 2018 tumbuh sebesar 5,25%.
"Ini lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 5,17%," ujarnya, Selasa (27/11/2018).
Hanya saja, menurut pantauan FPKB, pertumbuhan ekonomi terjadi karena diuntungkan adanya relokasi industri dari Jabodetabek. Relokasi ini disebabkan tingginya upah di daerah-daerah tersebut sehingga memilih pindah ke Jateng.
"Artinya, para investor berbondong-bondong ke Jawa Tengah karena tertarik dengan tingkat upah rendah," cetusnya.
Jika hanya ini yang menjadi penyebabnya, maka pertumbuhan ekonomi tidak memacu peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. "Masyarakat hanya bertahan hidup dengan menjadi buruh dengan upah rendah," sebut politikus PKB asal kabupaten Demak ini.
Baca Juga: Daftar Industri yang Terapkan Perkembangan Industri 4.0
Dia menerangkan, stabilnya perekonomian di Jawa Tengah tidak lain karena meningkatnya investasi melalui perbaikan kebijakan kemudahan berusaha dan terkendalinya laju inflasi. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 kisaran 5,4– 5,8% dengan laju inflasi empat plus minus satu persen..