Rupiah Perkasa ke Rp14.300/USD, Ini Penyebabnya

Feby Novalius, Jurnalis
Kamis 29 November 2018 17:00 WIB
Uang Rupiah. Foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam pada perdagangan hari ini. Faktor eksternal yakni pernyataan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menjadi kunci utama menguatnya Rupiah.

Pengamat Ekonomi David Sumual mengatakan, faktor eksternal berpengaruh besar terhadap nilai tukar Rupiah. Apalagi tadi malam,

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga mendekati level netral, pernyataan ini ditafsirkan oleh investor sebagai dovish.

"Suku bunga AS normal. Jadi dengan itu suku bunga tidak akan menghambat pertumbuhan normal. Akibat pernyataan itu market termasuk Dow Jones menguat, ini membuat dana kembali masuk ke emerging market termasuk Indonesia," ujarnya, saat dihubungi Okezone.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tajam, Pagi Ini Tembus Level Rp14.390/USD

Selain faktor eksternal, dari internal seperti Paket Kebijakan Ekonomi ke XVI direspons positif juga oleh pasar. Hal itu juga menjadi penguat Rupiah.

"Tidak terlalu besar pengaruh internal. Yang besar menurut saya masih dari eksternal, pernyataan Jerome Powell," ujarnya.

Seperti yang diberitakan Okezone, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil mempertahankan penguatan tajam pada perdagangan sore ini. Rupiah kini berada di level Rp14.300-an per USD.

Baca Juga: Rupiah Semakin Kokoh, Sore Ini di Rp14.382/USD

Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Kamis (29/11/2018) pukul 16.49 WIB, Rupiah perdagangan spot exchange menguat 146,5 poin atau 1,01% ke level Rp14.382 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.339 per USD – Rp14.465 per USD.

Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah menguat 140 poin atau 0,96% ke Rp14.380 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.330 per USD – Rp14.460 per USD.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya