JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjawab kritikan beberapa pihak mengenai utang pemerintah membengkak. Pihak tersebut menyebut utang pemerintah hanya digunakan untuk kebutuhan impor.
Menurut Luhut, pihak yang mengkritik tersebut harus melihat data dan jangan asal bicara saja. Sebab menurutnya, utang Indonesia termasuk salah satu yang terendah dibandingkan negara-negara lainnya.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Tumbuh Melambat, Tercatat USD359,8 Miliar pada Akhir Kuartal III
"Kalau ada yang ngomong kita utang bertumpuk saya bingung. Kita salah satu utang yang paling rendah di dunia. Jadi enggak betul itu. Asal bunyi (asbun) saja," ujarnya dalam acara coffee morning di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Lagi pula lanjut Luhut, Indonesia bukanlah negara miskin. Selain itu, pendapatan negara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup bagus.
"Kamu kan bisa lihat datanya, negara kita enggak miskin amat," ucapnya.
Berdasarkan data, angka tax ratio Indonesia cukup tinggi dengan 12%. Dalam APBN, 83% berasal dari pajak, artinya penerimaan Indonesia cukup bagus dan tidak ada permasalahan pada keuangan.
"Tax ratio kita 12%. Artinya, penerimaan APBN kita mereka itu enggak tahu apa pura-pura enggak tahu 83% itu dari pajak. Kita enggak ada masalah financing," jelasnya.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan, Siswa SD: Saya Akan Utang ke Negara Lain
Ditambah lagi lanjut Luhut, Indonesia juga mendapatkan pengakuan dari IMF dan juga World Bank. Kedua lembaga keuangan dunia itu menyebut jika keuangan Indonesia sangat kredibel.
"Orang World Bank, IMF kita punya statebudget sangat kredibel. Sangat mumpuni. Jadi kalau ada yang ngomong kita utang bertumpuk, saya bingung," jelasnya.
(Feby Novalius)