JAKARTA - Pemerintah mengajak masyarakat untuk peduli, memahami, mengawasi keuangan negara yang tersusun rapi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Indonesia yang maju, adil dan sejahtera.
Melansir Instagram Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Jakarta, Minggu (9/12/2019) terdapat video parodi segelintir masyarakat yang kurang paham mengenai penggunaan dan kejelasan uang negara, apa fungsi dari bea masuk, dan mempertanyakan akuntabilitas APBN.
Baca Juga: 2 Kali Jadi Menkeu, Sri Mulyani: Masyarakat Masih Awam soal APBN
Dalam video parodi ini, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab jika masyarakat mengecek langsung APBN melalui situs Kemenkeu.
"APBN adalah uang kita yang merupakan alat untuk menetapkan belanja negara naik pusat dan daerah untuk pembangunan dan masyarakat," tulis Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, APBN juga menetapkan target pendapatan negara serta pembiayaannya.
Sri Mulyani mengajak masyarakat mengetahui tentang APBN 2019 yang mengusung tema “Adil, Sehat, dan Mandiri”. Sehat berarti bahwa APBN memiliki defisit yang semakin rendah dan keseimbangan primer menuju positif.
"Sebagai warga negara, sebaiknya kita peduli, pahami dan awasi uang kita. Untuk Indonesia yang makin maju, adil dan sejahtera," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Sri Mulyani Lapor Realisasi APBN 2018 ke Presiden Jokowi
APBN dikatakan Adil karena digunakan sebagai instrumen kebijakan meraih keadilan, menurunkan tingkat kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mengatasi disparitas antarkelompok pendapatan dan antarwilayah.
Serta sisi Mandiri APBN 2019 dapat dilihat dari penerimaan perpajakan yang tumbuh signifikan sehingga memberikan kontribusi dominan terhadap pendapatan negara serta mengurangi kebutuhan pembiayaan yang bersumber dari utang.
Menurut Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN 2019, pertumbuhan ekonomi negara dengan APBN sebesar 5,3%, inflasi sebesar 3,5%, nilai tukar Rp/USD sebesar 15.000, suku bunga SPN 5,3%.
Selain itu juga harga minyak diasumsikan sebesar USD70 per barrel, lifting minyak 775 ribu barrel/hari, listing gas 1.250 ribu barrel/hari, dan cost recovery sebesar USD10,22 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)