Permintaan Meningkat, KPAS Naikkan Kapasitas Produksi 300%

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 10 Desember 2018 11:48 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

JAKARTA PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) berencana meningkatkan kapasitas produksi sebesar 300% menjadi 64,8 juta pak produk kapas pada 2019. Hal itu mengantisipasi tingginya permintaan kapas perseroan dari pasar luar negeri.

Saat ini kapasitas produksi perusahaan yang mengolah dan memproduksi kapas untuk kosmetik, kesehatan, dan industri ini baru mencapai 21,6 juta pak per tahun.

“Peningkatan kapasitas produksi sebesar 300% tersebut, setelah pabrik baru kami selesai dibangun dan mulai berproduksi pada kuartal kedua 2019. Hal itu sebagai antisipasi kami dalam memenuhi tingginya permintaan pasar ekspor dan domestik,” ujar Direktur Utama KPAS Marting Djapar di Jakarta.

Baca Juga: Operasikan Pabrik Baru, Cottonindo Ariesta Incar Produksi 245 Ton

Marting mengatakan, selama ini KPAS telah mengekspor produknya ke sejumlah negara, seperti Hong Kong, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Myanmar. Perseroan juga berhasil menembus pasar Australia, Rusia, dan Uni Emirat Arab.

Dalam waktu dekat perusahaan ini akan mengekspor produknya ke Korea Selatan. Pasar ekspor merupakan peluang bisnis yang akan terus ditingkatkan hingga mencapai sekitar 15-20% dari total kapasitas produksi. “Salah satu buyer dari Korea Selatan, setelah berkunjung ke pabrik kami, langsung minta bikin kontrak pembelian. Padahal itu baru pertemuan pertama dan belum ada MOU apapun. Tentu hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus juga menambah devisa negara,” kata Marting.

Marting menjelaskan, mesin-mesin pada pabrik baru tersebut memiliki produktivitas dan tingkat efisiensi lebih baik dibandingkan mesin yang saat ini digunakan. Total investasi pembangunan pabrik baru itu mencapai Rp30 miliar, yang sebagian pendanaannya bersumber dari Go Public pada 5 Oktober 2018.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya