Hingga 2018, Presiden Jokowi Berhasil Kurangi 6.518 Desa Tertinggal

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 10 Desember 2018 14:00 WIB
foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks pembangunan desa (IPD) di seluruh Indonesia. Dalam rilis data tersebut, ada tiga kategori yang dihasilkan yakni Desa Tertinggal, Desa Berkembang dan desa mandiri.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah desa tertinggal dalam periode 2014 hingga 2018 sudah sangat jauh berkurang. Adapun angkanya adalah jumlah desa tertinggal berkurang sebanyak 6.518 desa.

Dari jumlah desa tertinggal berada di atas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Adapun target RPJMN Pemerintah periode 2014-2019 adalah mengurangi 5.000 desa tertinggal.

Baca Juga: Bank Dunia Beberkan 2 Tantangan Bangun Desa

Adapun jumlah desa tertinggal saat ini adalah sebanyak 14.461 desa. Atau jika di presentasikan adalah sebesar 19,17% dari seluruh desa yang ada di Indonesia.

"Target RPJMN 2015-2019 adalah goalnya mengurangi jumlah desa tertinggal hingga 5.000 desa. Namun pada 2018 sudah bisa mengurangi 6.518 desa tertinggal," ujarnya dalam acara rilis BPS Podes 2018 di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Sementara itu, berkurangnya desa tertinggal membuat jumlah desa berkembang menjadi naik. Dalam catatannya, jumlah desa berkembang pada periode 2018 adalah sebesar 55.369 desa atau sekitar 73,40% dari seluruh desa di Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Sederet Manfaat Dana Desa

"Dengan menggunakan indeks ini kita bisa mengajarkan jumlah desa 2018 mayoritas desa berkembang dengan 73,40%," jelasnya.

Sementara itu, jumlah desa mandiri juga mengalami kenaikan. Pada 2018, ada sekitar 5.606 desa mandiri yang ada di Indonesia atau 7,43% dari seluruh desa di Indonesia.

"Di RPJMN diharapkan jumlah desa mandiri meningkat 2.000 desa pada 2018, ada 2665 desa mandiri bertambah," jelasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya