BI: Transfer Dana Dari TKI Hanya USD8,8 Miliar, Masih Kecil

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Jum'at 14 Desember 2018 17:24 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

SURABAYA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai remitansi atau transfer dana dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih sangat rendah. Di mana nilai remitansi hanya USD8,8 miliar dalam setahun, jauh lebih rendah dari negara tetangga yakni Filipina.

Deputi Gubernur BI Sugeng menyatakan, kondisi ini sangat disayangkan pasalnya jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta jiwa sangat besar, tentunya memiliki potensi yang sangat besar dalam remitansi.

Baca Juga: Menaker Siapkan Hukuman Bagi Perusahaan yang 'Bandel'

"Kita malu, jumlah penduduk Filipina lebih kecil tapi nilai remitansi setahun USD24 miliar, kita hanya USD8,8 miliar. Masih jauh," kata dia dalam seminar Membuka Kases Layanan Keuangan Melalui Optimasliasais Layanan remitansi di ISEF 2018, Grand City, Surabaya, Jumat (14/12/2018).

Sugeng menjelaskan, transfer dana dari TKI sangat membantu dalam menekan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD), salah satu permasalahan utama di Indonesia. Kondisi defiist ini pun sangat berimplikasi dengan nilai tukar Rupiah.

"Implikasinya besar, saat ini kondisi Filipina lebih suistain," kata dia.

Bank Indonesia memperkirakan masih ada 7% devisa dari TKI dikirim melalui jasa penitipan kepada orang yang dipercaya atau disebut praktik Hawala. Selain itu, meski 62% sistem remitansi telah berjalan secara nontunai, namun sebesar 30% dana remitansi masih tidak masuk ke rekening sehingga ditarik secara tunai seluruhnya.

"Ini juga yg menjadi salah satu faktor rendahnya akses masyarakat Indonesia terhadap lembaga keuangan," kata Sugeng.

Rendahnya akses masyarakat Indonesia terhadap lembaga keuangan, kata dia, terlihat dari tingkat akses keuangan atau inklusivitas keuangan masih rendah. Di mana, data terakhir menunjukkan berada di angka 49%, tertinggal dibandingkan Thailand yang 82%, Malaysia 85%, bahkan Singapura (98%).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya